
Etika Berkirim Pesan via Digital Medium
Komunikasi saat ini menjadi lebih mudah dengan fitur-fitur digital. Sekalipun medium yang digunakan berbeda, jangan lupa ada aturan zaman analog yang masih pantas diterapkan.
Jutaan pesan dikirim via smartphone setiap hari. Metode mengirim pesan pun relatif beragam, melalui fasilitas pesan singkat atau dikenal luas sebagai sms (Short Message Service) atau berbagai messaging application, seperti; Whatsapp, Telegram, Messenger atau Signal.
Metode pengiriman pesan ini dapat dilakukan secara cepat, relatif murah, dan efektif karena pesan dapat disampaikan tanpa mengganggu aktivitas penerima pesan. Sekalipun demikian, ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan sebelum atau saat mengirimkan pesan.
- Pertimbangkan waktu saat mengirimkan pesan. Terkecuali memiliki hubungan yang sangat dekat, pastikan lebih dulu waktu dan saat kita mengirimkan pesan. Jika sudah kelewat malam, atau masih terlalu pagi dan pesan yang kita kirimkan tidak bersifat emergensi, sebaiknya tunda mengirimkan pesan hingga waktu yang lebih "wajar" agar tidak mengganggu penerima pesan.
- Hindari pesan yang mengabarkan situasi sedih, atau memutuskan sebuah hubungan. Jenis pesan seperti ini sebaiknya dibicarakan langsung, setidaknya melalui sambungan telepon. Hal yang sama juga berlaku untuk pesan yang bersifat konfidensial.
- Buatlah pesan yang bernas, sehingga penerima memahami pesan Anda tanpa berpikir keras. Hindari menggunakan singkatan kata, kecuali bentukannya telah diakui secara universal, seperti BTW, OTW, Thx.
- Pastikan memilih nomor telepon yang tepat dari kontak sebelum Anda mengirimkan pesan demi menghindari salah kirim. Sebaliknya jika Anda tiba-tiba menerima pesan yang salah dikirimkan, jangan diam. Balas pesan itu untuk memberitahu pengirim bahwa pesannya keliru sampai. Misalnya: "Halo, sepertinya Anda salah mengirim pesan."
- Jika mengirimkan pesan pada seseorang yang tidak Anda yakini memiliki nomor telepon Anda, jangan lupa menyebutkan nama atau lokasi Anda bertemu dengan orang itu. Misalnya: "Hai, saya Dian. Kita bertemu di kelas yoga kemarin."
- Balas pesan dengan pesan. Tetapi jika pesan berbalas beberapa kali, pertanda ada hal yang perlu diperjelas. Sebaiknya segera menelepon untuk memastikan Anda dan penerima pesan memahami hal yang sama.
- Hindari membalas atau mengirimkan pesan saat Anda berada di tengah pertunjukan, baik itu di cineplex, atau pun konser. Tempat pertunjukan biasanya gelap, dan cahaya layar ponsel saat Anda mengirimkan pesan akan sangat mengganggu.
- Jangan kesal jika pesan Anda tidak segera berbalas. Kita perlu mengingat bahwa orang yang kita kirimi pesan bisa saja berada dalam berbagai peristiwa yang tidak memungkinkannya segera membalas pesan. Jadi bersabarlah. Selain itu, pesan yang bersifat emergensi alias membutuhkan respons segera, lebih baik disampaikan langsung via telepon.
- Sebaliknya jika Anda menerima pesan, bayangkan pesan yang Anda terima sebagai sebuah percakapan. Jika Anda bisa membalas, segeralah balas pesan itu. Tetapi jika tidak ada cukup waktu dan dalam situasi yang tidak memungkinkan, balasan singkat "OK" bisa berarti pesan sudah diterima.
- Saat Anda sedang bersama orang lain, dan menerima sebuah pesan penting. Pastikan orang yang bersama Anda tahu bahwa Anda perlu merespons pesan itu. Balas pesan dengan cermat atau minta maaf dan menelepon pengirim pesan agar tuntas. Namun jika pesan tak penting, sebaiknya dibalas setelah pertemuan Anda selesai.
Pesan digital seringkali terasa sangat kasual. Namun, sebagai salah satu bentuk komunikasi, pesan digital sebaiknya tetap dilakukan penuh sopan santun.
Photo by Paul Hanaoka on Unsplash
- Topik Lainnya
- Pesan Digital
- Message
- Etika