Efek Seksual Merugikan di Balik Kontrasepsi Hormonal

Efek Seksual Merugikan di Balik Kontrasepsi Hormonal

1 menit baca

Penting mengetahui efek samping kontrasepsi untuk kesehatan reproduksi para wanita. Simak informasinya di sini!

Saat ini ada dua macam kotrasepsi hormonal, yaitu kontrasepsi kombinasi dan kotrasepsi progestin. Kontrasepsi kombinasi adalah kombinasi dari hormon estrogen dan progesterone, sedangkan kontrasepsi progesterin hanya mengandung hormon progesterone saja. Contoh kontrasepsi hormonal adalah pil KB, suntik KB, dan susuk KB (implant).

Dugaan risiko terhadap tambahan hormon ke dalam tubuh perempuan melalui kontrasepsi sudah lama ada di antara para ahli kesehatan. Informasi tersebut dilansir oleh Journal of Sexual Medicine, edisi Mei 2010.

Dr. Irwin Goldstein, Direktur Pusat Penelitian Pengobatan Sexual Medicine di Rumah Sakit Alvarado, San Diego, yang menulis artikel tersebut mengatakan bahwa hormon tambahan pada perempuan berpotensi menyebabkan rendahnya gairah, dan membuat perempuan sulit terangsang.

Menggunakan metode Standard Index untuk mengukur kondisi responden, para peneliti di Jerman melakukan pengamatan terhadap 1,086 responden yang 87% di antaranya telah menggunakan kontrasepsi hormonal selama 6 bulan berturut-turut. Para peneliti menemukan bahwa 33% responden; sulit mencapai orgasme, minim gairah, sulit terangsang dan tidak menghasilkan cukup cairan pelumas.

Para peneliti tidak secara langsung bisa menjelaskan hubungan kontrasepsi oral dengan rangkaian gejala tersebut, tapi ditemukan bahwa tambahan hormon ke dalam tubuh menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon androgen, dan testosteron yang berfungsi memicu gairah seksual.

Ironisnya, para wanita muda yang memulai kehidupan seksual, juga secara teratur menggunakan kontrasepsi hormonal agar tidak hamil, tetapi mereka tidak diberi informasi penting mengenai efek seksual yang merugikan yang mungkin terjadi.

Photo by Reproductive Health Supplies Coalition on Unsplash