Diet Anti-PMS
• 1 menit baca
Diet ini tidak bertujuan menurunkan berat badan, melainkan untuk membuat para peremuan lebih nyaman menjalani periode menjelang menstruasinya.
Pengaturan makan atau diet Anti-PMS sama sekali tidak ada hubungannya dengan penurunan berat badan. Diet ini dimaksudkan untuk mengurangi gangguan PMS (Pre-Menstrual Syndrome). Diet Anti-PMS ini sebenarnya pengaturan jenis makanan yang tepat, sehingga membuat kita merasa lebih nyaman menjelang menstruasi, baik secara fisik, ataupun secara psikologis.
- Jika selama ini menu sarapan Anda adalah nasi atau roti, saat menjalani diet PMS, ganti dengan jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti jagung, pasta atau ubi-ubian. Konsumsi karbohidrat kompleks mencegah keinginan untuk mengonsumi makanan yang mengandung gula, seperti permen atau cokelat, dan juga meminimalkan gejala psikis seperti; kecemasan, perubahan mood, lemah dan lesu.
- Lengkapi waktu makan dengan konsumsi buah. Lakukan setelah sarapan, makan siang, dan makan malam. Buah mengandung banyak serat, yang diketahui dapat meminimalkan gangguan sembelit selama PMS.
- Tingkatkan konsumsi susu dan produk olahan susu sepanjang hari. Jika selama ini hanya mengonsumsi 1 gelas sehari, tambahkan menjadi 2 gelas. Susu diketahui mengandung Kalsium, Magnesium, Mangan, Vit B dan Vit E. Kumpulan mikronutrisi tersebut secara lengkap sangat dibutuhkan selama menstruasi, untuk menjaga agar tubuh tidak lemas.
- Kurangi kafein dan garam. Keduanya diketahui memperburuk PMS; menyebabkan kembung dan pembengkakan akibat pengumpulan cairan di dalam rongga perut. Kedua hal ini biasanya menyebabkan berat badan bertambah.
Lakukan diet ini beberapa hari sebelum, selama hingga beberapa hari setelah PMS. Jika memungkinkan, jadikanlah diet ini sebagai bagian dari rutinitas hidup sehat, agar kita dapat terlepas dari derita PMS.
Photo by ROBIN WORRALL on Unsplash
- Topik Lainnya
- PMS
- Nutrisi
- Menstruasi
- Diet