
Di Rumah Aja Tak Selalu Aman
Himbauan agar setiap orang #DiRumahAja untuk menghambat penyebaran virus corona CoViD-19 memiliki risiko. Kebosanan bisa diantisipasi, tetapi situasi rumah yang tidak kondusif, dapat menimbulkan masalah baru. Kita harus pandai menyiasatinya.
Berada #DiRumahAja menjadi metode untuk menghambat penyebaran virus corona CoViD-19. Tetapi berada berhari-hari di dalam rumah, melakukan berbagai hal di tempat yang sama, akan memicu kebosanan. Thanks to technology yang bisa membuat kita bekerja, bepergian, hangout; secara virtual.
Tetapi jika selama ini seseorang berada di luar rumah untuk menghindari kondisi keluarga yang tidak kondusif maka anjuran #DiRumahAja bisa memicu ketidaknyamanan yang luar biasa, penyesuaian sikap yang melelahkan, dan akhirnya stres. Jika demikian, saatnya melancarkan strategi agar kondisi mental kita stabil dan tetap positif di tengah situasi yang tak menentu ini.
Pastikan hal yang Anda inginkan. Segera lakukan identifikasi tentang keinginan Anda dari interaksi yang terjadi. Buatlah daftar yang berisi
hal-hal praktis, seperti; pagi hari tidak ingin diganggu karena perlu waktu untuk bekerja. Maka, dengan mudah Anda akan menemukan cara untuk mewujudkan setiap keinginan dalam daftar tersebut. Sekali Anda menetakan target dan memberikan batasan, pastikan Anda konsisten dan tidak melanggarnya. Jika hal itu tidak dilakukan maka situasi akan kembali menjadi tidak kondusif bagi Anda.
Tunjukkan keteguhan. Jika sedang berkumpul bersama keluarga, pastikan mereka tidak "menarik" Anda ke arah masalah keluarga yang tidak menyenangkan. Anda tidak perlu terlibat pada hal-hal yang ingin Anda hindari. Keteguhan yang dimaksud adalah:
- Tidak melibatkan diri pada peristiwa yang tidak jelas
- Menghindari diskusi atau percakapan dengan topik yang berpotensi menyebabkan pertikaian
- Berbincang dengan keluarga tentang hal-hal ringan dan tidak terlibat terlalu dalam
- Segera mengakhiri percakapan dan pergi jika perlu dilakukan
Batasan privacy. Anda tidak perlu membagikan seluruh hal tentang diri Anda pada orang lain, termasuk keluarga, dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Terlebih lagi jika selama ini yang Anda dapatkan hanyalah kritikan dan cemoohan.
Tegas berkata tidak. Anda perlu menerapkan batasan untuk diri sendiri dan jangan berkompromi melanggar batasan itu. Cara ini tidak mudah, karena mengatakan tidak pada anggota keluarga berisiko mereka berbalik menyerang Anda. Tetapi Anda perlu "menyelamatkan" diri sendiri. Jelaskan alasan Anda hanya jika Anda ingin melakukannya. Namun jika tidak, abaikan saja.
Jangan mencoba mengubah semua orang. Seringkali kita berharap keluarga kita berubah dan mereka menyadari bahwa perbuatan atau perkataan mereka telah menyakiti Anda. Manusia memang dapat berubah, tetapi itu terjadi di luar kendali Anda. Jadi tak ada yang bisa Anda lakukan, selain menjaga diri Anda sendiri. Hanya itu.
Berbagilah pada seseorang. Jangan simpan sendiri perasaan dan pikiran tentang kejadian yang Anda alami. Cari orang yang bisa Anda percaya, dan berbagilah. Cara ini perlu dilakukan agar Anda dapat logis bertahan pada realita jika kondisi dalam keluarga kembali menegang dan Anda merasa tidak nyaman atau meragukan diri sendiri.
Bertahanlah... Tak ada wabah yang tak berakhir. Seberapa panjang periode isolasi dan himbauan #DiRumahAja ini akan berlangsung, sepanjang itulah Anda mengasah keterampilan menghadapi keluarga. Pastikan tetap sehat!
Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash
- Topik Lainnya
- Keluarga
- Kesehatan Mental
- COVID-19
- Dirumahaja