
Dampak Jangka Panjang Tak Cukup Tidur
Tidur memengaruhi hampir semua jenis jaringan dan sistem tubuh. Di sisi lain, setiap jam tidur yang tidak terpenuhi berarti kehilangan energi yang menyebabkan tubuh lemah, mental dan emosi menjadi tidak stabil.
Tidur, aktivitas sederhana yang membuat tubuh kita cenderung relaks; berbaring disangga bantal empuk, nyaman... selama berjam-jam. Tapi benarkah kita perlu menghabiskan banyak waktu dan energi hanya untuk tidur? Naaah.. itu kuncinya. Kita tak hanya menghabiskan energi tubuh, melainkan sebaliknya mendapatkan energi.
Sebuah artikel yang dirilis oleh jurnal National Institute of Neurological di awal tahun 2020, menyatakan bahwa tidur berfungsi membersihkan racun pada otak, yang terbentuk selama kita terjaga. Dijelaskan bahwa tidur memengaruhi hampir semua jenis jaringan dan sistem tubuh; otak, jantung, paru-paru, sistem metabolisme, kestabilan suasana hati, dan ketahanan tubuh menghadapi berbagai penyakit. Di sisi lain, setiap jam tidur yang tidak terpenuhi berarti kehilangan energi yang menyebabkan; tubuh lemah, mental dan emosi menjadi tidak stabil.
Sejak beberapa tahun lalu, telah dilakukan berbagai penelitian tentang manfaat tidur. Hasilnya cukup mencemaskan. Seseorang yang mengalami gangguan tidur malam, atau insomnia, diketahui 5 kali lebih mungkin mengalami depresi dan 20 kali lebih besar berisiko mengalami panik. Risiko lain yang dihadapi jika kurang tidur adalah:Sejak beberapa tahun lalu, telah dilakukan berbagai penelitian tentang manfaat tidur. Hasilnya cukup mencemaskan. Seseorang yang mengalami gangguan tidur malam, atau insomnia, diketahui 5 kali lebih mungkin mengalami depresi dan 20 kali lebih besar berisiko mengalami panik. Risiko lain yang dihadapi jika kurang tidur adalah:
- Obesitas. Saat kebutuhan tidur tidak terpenuhi, tubuh akan berusaha mengatur agar "kekurangan" tersebut digantikan dengan asupan makanan. Masalahnya, dalam keadaan lelah tubuh lebih sering mengirimkan signal butuh makanan yang manis dan asin. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya obesitas.
- Tekanan darah tinggi. Saat tidur, seluruh sel tubuh diperbaiki sehingga tubuh siap beraktivitas keesokan hari. Jika tidur tidak tercukupi maka tidak tersedia waktu yang cukup untuk memperbaiki kerusakan pada jantung. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan kardiovaskular, hipertensi, dan stroke.
- Gangguan memori. Otak membutuhkan kesempatan untuk beristirahat sebelum kembali bekerja. Pada saat beristirahat itu otak menyortir informasi, menyimpan informasi yang penting dan membuang yang tidak terlalu penting. Jika tidur tidak cukup, maka proses penyortiran memori ini akan terganggu, sehingga kita cenderung mengalami gangguan daya ingat.
- Kesehatan mental. Seseorang yang kurang tidur cenderung mudah mengalami kepanikan dan depresi. Sebenarnya kondisi ini cenderung sulit dipastikan pemicunya; apakah kecemasan membuat seseorang sulit tidur, atau justru sulit tidur menyebabkan seseorang mudah cemas.
Tak ada alasan lagi untuk membatasi waktu tidur sekarang. Sebaliknya mudah bukan mencegah terjadinya gangguan-gangguan penyakit serius ini? Selamat tidur!
Photo by Kinga Cichewicz on Unsplash
- Topik Lainnya
- Tidur
- Hipertensi
- Obesitas