
Cukup Tidur Tingkatkan Kesuburan Perempuan
Kurang tidur bisa menghambat proses ovulasi atau pelepasan sel telur.
Bukan hanya berguna memanjakan mata dan tubuh yang kelelahan, tidur juga merupakan ’investasi’ yang berguna untuk merawat kecantikan dan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi.
Tidur dan Produksi Hormon
Banyak yang terjadi ketika kita pergi ‘berwisata’ ke alam mimpi. Selain mengisi ulang energi yang habis terpakai, ketika tidur tubuh kita juga memroduksi protein dan hormon serta meremajakan dan memperbaiki sel yang rusak. Itu sebabnya kulit wajah kita akan tampak berkerut dan kusam apabila malam sebelumnya tidak cukup tidur.
Bukan hanya itu, Joyce Stahmann, M.P.H., seorang herbalist yang mengajar di the Natural Fertility Management Program di Portland menyatakan bahwa kualitas tidur juga ikut menentukan tingkat kesuburan seseorang. Pasalnya, kurang tidur bisa menghambat produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Bila siklus menstruasi tidak teratur, proses ovulasi atau pelepasan sel telur juga otomatis terganggu.
Tidur dan PMS
Jumlah kebutuhan tidur seseorang berkisar antara 6-8 jam per hari. Dibandingkan pria, perempuan membutuhkan jam tidur kira-kira 20 menit lebih banyak. Mengapa? Kata Prof. Jim Horn dari Sleep Research Centre, Loughborough University, perempuan punya kemampuan multitasking dan otak yang lebih kompleks dibandingkan pria.
Makin sering otak dipakai, makin banyak pula sel-sel otak yang perlu diistirahatkan. Dalam kondisi tidur, otak beristirahat dan melakukan proses konsolidasi memori, termasuk menghimpun ingatan dan mengatur emosi. Makanya, jangan heran bila kurang tidur kita jadi sulit berkonsentrasi, mudah lupa, gampang marah, dan merasakan gejala PMS yang jauh lebih parah.
Atasi Gangguan Tidur
Masalahnya, mencukupi kebutuhan tidur saat ini dianggap hal yang mewah bagi banyak orang. Menurut data WHO, perempuan 2 kali lipat lebih banyak mengalami insomnia dibandingkan pria. Salah satu sebab adalah karena perempuan rentan alami kekurangan zat besi, terutama pada periode menstruasi. Padahal, kekurangan zat besi 1 mg per hari dapat menyebabkan gangguan tidur. Jadi, bagaimanakah mendapatkan tidur lelap, terutama ketika menstruasi?
- Miliki jadwal tidur dan patuhilah. Jika sudah terbiasa, maka tubuh kita akan mudah terlelap dan bangun tidur pada waktu yang sama setiap hari.
- Kontrol asupan makanan. Jika susah tidur, kurangi makanan yang mengandung tyramine seperti terong, kentang, tomat, dan bayam karena makanan ini mengandung stimulan otak.
- Minum susu hangat. Kandungan asam amino tryptophan di dalam susu bisa membantu produksi hormon serotonin yang dapat menenangkan saraf dan merangsang rasa kantuk.
- No smoking! Meski kelihatannya merokok bisa bikin relaks, namun sebenarnya nikotin adalah salah satu zat stimulan yang menyebabkan sulit tidur.
- Hindari kafein. Kafein yang terdapat dalam kopi dan teh adalah stimulan otak yang membuat kita terjaga. Kafein juga memiliki efek diuretik yang membuat kita sering bolak-balik ke toilet sehingga bisa mengganggu lelapnya tidur.
- Pilih pembalut yang tepat saat menstruasi. Supaya tetap merasa nyaman dan aman dari ‘kebocoran’, gunakan pembalut yang tepat. Berhubung kita tidur dalam kondisi berbaring, pilih pembalut malam karena lebih panjang agar tidak tembus belakang.
Photo by Diana Grytsku On Freepik
- Topik Lainnya
- Kesehatan Reproduksi
- Tidur
- Kesuburan