Chankillo, Observatorium Matahari Kuno di Peru

Chankillo, Observatorium Matahari Kuno di Peru

1 menit baca

Situs yang berada di area tandus lembah sungai Casma, Peru ini diketahui memiliki fungsi astronomi modern untuk memastikan penanggalan.

Sebagai sebuah negara yang terletak di sebelah selatan Benua Amerika, Peru dikenal karena berbagai peninggalan arkeologis. Salah satu yang menarik belakangan ini adalah Chankillo. Sebuah arkeobservatorium, yang dibangun antara tahun 250-200 SM.

Observatorium kuno ini memiliki 13 menara batu yang berfungsi menghitung penangalan dengan menandai gerak busur matahari terbit hingga tenggelam. Nama Chankillo disebut-sebut karena pada akhir Juli 2021 kemarin telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan budaya dunia.

Berdasarkan pemaparan ahli sejarah, Chankillo adalah satu-satunya observatorium kuno yang tersisa dan digunakan masyarakat Perut di periode lampau  untuk mengamati matahari sehingga bisa menghitung waktu dalam setahun dengan tepat. Hal ini membuktikan bahwa peradaban kuno Peru memiliki pengetahuan astronomi setara masa modern.

Chankillo adalah situs Peru ketiga yang ditambahkan ke daftar warisan dunia UNESCO abad ini. Status tersebut diberikan untuk Qhapaq an, sistem jalan raya Inca yang luas pada tahun 2014, dan Caral, kota tertua di Amerika, pada tahun 2009.

Image: UNESCO.org