
Cara Tidur Membantu Otak Bekerja Optimal
Kita sering membaca bahwa tidur membantu imun tubuh bekerja dengan baik menjaga kesehatan kita. Tapi pada saat yang bersamaan, tidur pun membuat otak bekerja optimal.
Kita semua tentulah pernah merasakan betapa lelah dan tidak mudah memusatkan perhatian pada pekerjaan atau pelajaran yang dihadapi jika malam sebelumnya tidak cukup tidur, atau kualitas tidur jelek. Hal ini benar, bukan "perasaan" semata. Berdasarkan penelitian, para ahli menegaskan ketika tidur tidak cukup baik kuantitas dan kualitasnya, fungsi otak akan menurun sebanyak 40%.
Tidur membersihkan racun
Sepanjang siang, ketika kita beraktivitas dan otak bekerja terjadi pembentukan sisa metabolisme, yang jika tidak dibersihkan bisa menumpuk dan menggangu hubungan neuron otak, dan dalam jangka panjang bisa memicu berbagai gangguan keja otak seperti Alzheimer.
Proses pembersihan sisa metabolisme ini menurut para ahli terjadi pada fase tidur non-REM, yaitu periode tidur awal. Pada saat itu seluruh bagian otak "disapu" oleh gelombang lambat cairan cerebrospinal, hingga bersih. Proses ini terjadi ketika neuron saling bersinkronisasi selama fase tidur non-REM, secara bersamaan aktif dan berhenti. Proses neuron berhenti secara bersamaan adalah saat ketika hanya sedikit darah yang masuk ke otak sehingga proses pembersihan racun sisa metabolisme dapat dilakukan optimal.
Proses inilah yang membuat tidur menjadi penting bagi otak; proses ini tidak akan terjadi jika kita tidak tidur, karena neuron tidak akan bersinkronisasi saat kita dalam kondisi terjaga. Jadi tidur membantu membuang kekacauan yang terjadi hari sebelumnya dan membuat kita bisa memulai hari ini dengan bersih.
Konsolidasi memori
Penjelasan di atas bisa saja memberi kita anggapan bahwa ketika proses bersih-bersih di otak terjadi saat kita tidur maka otak berhenti bekerja. Keliru! Saat kita tidur otak justru bekerja memilah data yang diterima sepanjang hari. Otak memutar ulang semua peristiwa, meninjau, memilah, lalu membawa informasi itu ke tempat penyimpanan jangka panjang sebagai referensi untuk masa yang akan datang. Inilah yang dinamakan memori.
Hal ini telah dipastikan oleh para peneliti dari MIT - Massachusettes Institute of Technology - ketika mereka memantau penelitian memori tikus. Sepanjang siang, tikus dilepaskan di tengah labirin dan dibuat berusaha mencari jalan keluar dari alur yang berliku-liku itu, selama aktivitas tikus berlangsung kerja otaknya dipantau. Pada malam hari ketika tikus tidur, para ahli menemukan bahwa otak tikus bekerja sama persis seperti saat melewati labirin dan berusaha menemukan jalan - proses ini mengindikasikan proses putar ulang ingatan baru.
Tidur membantu mengelola emosi
Tidur juga penting dalam hal mengelola stres dan emosi. Sebuah penelitian menemukan bahwa tidur REM - rapid eye movement, fase tidur akhir ketika seorang tertidur lelap dan bermimpi - yang tidak cukup mengganggu kerja amigdala, bagian otak yang memroses memori, termasuk memori tentang emosi, seperti; kecemasan, kesedihan, rasa malu dan ketakutan.
Hal inilah yang menyebabkan seseorang dengan gangguan tidur REM seringkali masih merasa tidak nyaman dengan peristiwa emosional yang mereka alami hari sebelumnya. Jadi, tidur bisa menjadi terapi yang baik ketika kita mengalami gangguan-gangguan emosi.
Seluruh uraian di atas pada akhirnya mengajak kita untuk mengupayakan tidur malam yang baik, kualitas dan kuantitasnya. Pastikan kondisi tubuh Anda bersih, nyaman, suhu ruang tidur cukup "dingin" sehingga mudah mendatangkan kantuk, cepat mengantarkan Anda mendapatkan manfaat gelombang lambat dan REM saat tidur!
Photo by dmytrenko.fsk on Freepik
- Topik Lainnya
- Tidur
- Kesehatan Mental
- Daya Ingat