Membersihkan area organ intim adalah hal yang secara refleks kita lakukan ketika mandi. Namun, pastikan agar lebih berhati-hati melakukannya, karena jika kita menggunakan pembersih yang keliru, kegiatan bersih-bersih ini justru akan memicu gangguan.

Tentang kegiatan bersih-bersih organ intim ini, hal utama yang perlu diingat, vagina punya sistem pembersih alamiah. Jadi tak dibutuhkan cairan pembersih berpewangi untuk membersihkannya. Agar tak bingung, pastikan saja hal-hal berikut ini:

Hanya bersihkan area kulit di sekitar vagina. Area luar organ intim kita, terdiri dari lipatan-lipatan kulit. Bagian ini sangat rentan mengalami kelembapan. Jadi, pastikan setiap mandi membersihkan area kulit ini dengan air dan sabun. Tapi pastikan hanya area kulit di sekitar vagina, tidak perlu membersihkan ke dalam vagina.

Bersihkan hanya sekali sehari. Agar meminimalkan risiko terjadinya iritasi, lakukanlah proses bersih-bersih di area kulit sekitar vagina ini hanya sekali sehari, setiap mandi sore. Gunakan air hangat, karena akan membantu melancarkan peredaran darah di kulit sekitar organ intim ini.

Hindari bersihkan bagian dalam vagina. Langkah membersihkan bagian dalam vagina dikenal sebagai douche. Biasanya dilakukan dengan menyemprotkan cairan ke dalam saluran saluran. Cara ini diketahui akan mematikan bakteri jahat, tetapi sekaligus mematikan bakteri baik. Jika seluruh bakteri mati, maka kadar pH vagina tidak lagi seimbang. Kondisi ini justru akan memicu terjadinya gangguan yang serius, antara lain; infeksi ragi dan infeksi bakteri vaginosis.

Secara fisiologis, vagina dilengkapi sistem pembersihan alami sehingga bisa membersihkan diri sendiri. Kita hanya perlu menjaganya agar tidak lembap dengan membersihkan kulit di sekitarnya saja.

Photo by @user15694850 on Freepik