
Bunga Dengan Manfaat Kesehatan
Say it with flowers! Cara paling sederhana menunjukkan perasaan namun selalu mengena. Tentu lebih bermanfaat jika bunga yang diberikan bisa dimakan dan menyehatkan.
Rangkaian bunga di meja makan adalah tradisi klasik yang mengagumkan. Tetapi terkadang bunga juga bisa muncul di piring makan Anda. Dalam tataran tradisi kuliner beberapa negara, bunga digunakan sebagai bahan makanan. Tentu saja, tidak semua bunga aman untuk dimakan, tetapi beberapa jenis bunga yang dapat dimakan bisa memberi sensasi rasa yang luar biasa, pada salad, minuman, atau hidangan utama. Penasaran jenis bunga apa saja?
Teratai. Bunga ini dihormati di seluruh dunia, karena melambangkan kemakmuran, kemurnian, dan kedamaian. Semua bagian bunga teratai dapat dikonsumsi termasuk kelopak, bunga, benang sari, biji, dan batang.
Teratai diketahui dapat meredakan demam, sengatan matahari, insomnia, masalah kencing, diare, disentri, batuk, dan pilek. Para ahli juga memastikan bahwa teratai efektif menurunkan kadar gula dan tekanan darah. Teratai juga mengandung antioksidan dan hasil penelitian telah menunjukkan bahwa akar teratai mengandung sifat antioksidan tertinggi, yang melindungi jantung, hati, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Dandelion. Bangsa Eropa sejak dulu menggunakan dandelion untuk mengobati demam, penyakit mata, diare, bisul, masalah hati, keasaman, dan penyakit kulit.
Bangsa India dan Cina menggunakan dandelion untuk mengobati penyakit hati dan pencernaan selain radang usus buntu, saluran dan batu empedu. Dandelion diketahui bersifat diuretik [mendorong pengeluaran cairan tubuh berlebih] dan membantu memroduksi cairan lambung sehingga bermanfaat bagi pencernaan.
Dandelion kaya akan vitamin A, B kompleks, C dan D serta mineral seperti; kalium, kalsium, seng, dan zat besi. Bunga dandelion digunakan untuk membuat anggur dandelion, sirup madu, dan selai, sedangkan daun dan akarnya berfungsi sebagai diuretik, dan "pemurni darah".
Mawar. Ada lebih dari 100 spesies mawar dalam keluarga Rosacea yang ditemukan dalam berbagai warna dan corak, masing-masing memiliki manfaat yang unik. Salah satu bagian mawar yang paling terkenal manfaat kesehatannya adalah Rose hip, bagian pangkal bunga yang terlihat menggelembung, dan berkembang menjadi polong biji. Rose hip mengandung vitamin C, asam malat dan sitrat, antioksidan, fitokimia dan bioflavonoid (zat yang membantu meningkatkan kesehatan). Bagian mawar ini digunakan untuk mengobati arthritis (radang sendi), sembelit dan gangguan pencernaan, masalah kencing, demam, pilek dan flu, kanker, batu kandung kemih, dan gonore (penyakit menular seksual).
Sedangkan kelopak mawar diketahui kaya vitamin A, B3, C, D, E, minyak atsiri, asam tanat, asam malat, pektin, bioflavonoid dan antioksidan. Seduhan teh kelopak mawar diketahui meredakan stres dan sakit kepala, mengobati depresi, dan insomnia. Selain itu, kelopak mawar yang diproses dan diambil sarinya digunakan sebagai pembersih darah, pencahar, diuretik, kardiotonik, sebagai agen anti-infeksi untuk sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Tambahan manfaat yang tak kalah penting adalah mengatasi infertilitas dan berbagai masalah menstruasi.
Safron. Unsur ini adalah bagian putik bunga Crocus sativus, safron dihargai sagat mahal, setara emas karena untuk mendapatkan ½ kg safron dibutuhkan 75.000 bunga. Safron memiliki kandungan antioksidan dan digunakan sebagai obat, selain memberi warna dan rasa pada makanan. Dipastikan mengandung mineral seperti kalium, kalsium, zat besi, selenium, tembaga, mangan, seng dan magnesium, serta vitamin A, riboflavin, niasin, asam folat, dan vitamin C. Secara tradisional digunakan sebagai antioksidan, antiseptik , antidepresan, mengobati pencernaan, karminatif, dan agen anti-karsinogenik.
Sebenarnya adalah lebih banyak lagi bunga yang dimakan dan punya manfaat kesehatan. Sebut saja, bunga matahari, bunga pisang, kembang kemangi, brokoli. Tapi sebaiknya tidak mengonsumsi sembarang bunga, karena ada juga bunga tertentu yang tidak dapat dimakan bahkan beracun. Jadi, tetaplah berhati-hati.
Photo by Jason Leung on Unsplash