Banyak orang risih dengan bulu yang tumbuh di area genital, yang disebut bulu pubis. Rambut tubuh ini sering dituduh menyebabkan organ intim terasa gatal, sehingga sering dicukur habis.

Pertumbuhan bulu pubis adalah salah satu gejala pertumbuhan seksual sekunder, yang memberi sinyal bahwa sistem reproduksi tubuh mulai berfungsi sempurna. Bulu pubis ini tumbuh untuk melindungi organ genital dari paparan unsur-unsur asing, dan gesekan dengan benda-benda lain.

Karena fungsi yang penting ini, maka sebaiknya bulu pubis tidak dicukur habis. Tidak perlu cemas bulu pubis menyebabkan organ genital Anda gatal. Asalkan dirapikan dan dijaga kebersihannya. Bulu pubis yang rapi dan bersih tidak menyebabkan masalah kulit seperti yang umum dikeluhkan. Sebaliknya jika tidak dirapikan dan kotor, bulu pubis bisa menjadi sarang kuman. Agar terhindar dari kondisi gatal-gatal, lakukan langkah berikut:

1. Dibasuh setiap mandi. Saat mandi bulu pubis dibasuh dengan air dan sabun. Hal ini membuat kuman dan kotoran yang menempel hilang. Jangan lupa dikeringkan hingga benar-benar tidak lembap.
2. Jangan mencabut atau mencukur bulu Pubis. Hal ini bisa menyebabkan luka, iritasi. Luka terbuka memungkinkan kuman masuk ke dalam, sehingga bisa terjadi infeksi.
3. Rapikan bulu dengan gunting, sehingga tidak melukai kulit. Tak perlu digunting habis, karena fungsi bulu pubis adalah "menjaga" organ genital. Jadi jangan khawatir bulu pubis menjadi terlalu lebat sehingga menyebabkan lembap dan gatal.

Sedikit catatan penting untuk perempuan, saat menstruasi, bulu pubis cenderung rentan kotor dan lembap. Jadi jangan lupa, saat akan mengganti pembalut lebih dulu bersihkan bulu pubis dengan air, kemudian keringkan agar tak lembap.
Mudahkan merawat bulu pubis? Cukup dengan menjaga kerapian, kebersihan dan pastikan tidak lembap.

Photo by maksymiv-yura on freepik