Berat Badan dan Siklus Menstruasi

Berat Badan dan Siklus Menstruasi

1 menit baca

Keseimbangan berat badan memiliki hubungan yang intim dengan kelancaran menstruasi. Karenanya, pastikan berat badan tidak berlebih dan juga tidak kurang.

Selama ini perempuan mencemaskan kelebihan berat badan karena penampilan dan kesehatan umum, karena diketahui dapat memicu risiko keehatan, seperti; diabetes tipe 2, gangguan jantung, atau kanker. Tidak banyak yang menyadari bahwa kekurangan berat badan, juga bisa sebabkan gangguan kesehatan, seperti; tekanan darah rendah, jantung berdebar kencang, osteoporosis, batu ginjal. Namun, hal yang sangat mengejutkan bahwa baik kelebihan ataupun kekurangan berat badan dapat memicu gangguan siklus menstruasi.

Terjadinya Menstruasi
Pada suatu masa tertentu, di tengah siklus menstruasi, ovarium memroduksi estrogen. Hormon tersebut bertugas membentuk endometrium, yang akan menjadi tempat tumbuhnya sel telur setelah dibuahi dan kemudian berkembang menjadi embrio. Jika tidak terjadi pembuahan, selaput dinding dalam rahim itu akan dikeluarkan dari dalam tubuh, dan peristiwa ini dikenal sebagai menstruasi.

Berat badan picu gangguan menstruasi
Pada dasarnya, sel lemak di dalam tubuh mengubah diri menjadi sejenis estrogen lemah yang disebut sebagai estrone. Maka dapatlah disimpulkan pada perempuan yang memiliki banyak lemak, akan banyak estrone di dalam tubuhnya. Tambahan estrogen dari lemak ini memicu terjadinya gangguan menstruasi. Karena estrogen yang berlebihan itu akan membentuk endometrium yang tebal, sehingga ketika dikeluarkan dari dalam tubuh, cenderung membutuhkan waktu yang lama, karena sangat banyak.

Sebaliknya, ketika seorang perempuan mengalami kekurangan berat badan, dan gangguan pola makan, seperti; anorexia, tubuhnya tidak memiliki cukup lemak untuk membentuk estrone, di sisi lain, kekurangan lemak juga mengganggu produksi estrogen dari ovarium; sehingga tidak terjadi pembentukan endometrium, yang berarti tidak terjadi menstruasi.

Siklus menstruasi sebabkan pertambahan berat badan?
Pertambahan selera makan, dan mengemil diketahui sebagai salah satu jenis PMS. Tentu saja hal ini bisa menyebabkan terjadinya pertambahan berat badan. Tetapi jika dorongan ini disiasati secara tepat, misalnya dengan memilih jenis makanan yang tepat, seperti buah segar, dan kacang-kacangan ketika dorongan mengemil timbul, maka sebenarnya pertambahan berat badan tidak akan terjadi.

Kembung, salah satu kondisi PMS yang menyebabkan sensasi pertambahan berat badan. Hal ini bisa diatasi dengan membatasi konsumsi garam, dan mengonsumsi banyak air bisa menekan sensasi kembung.

Photo by alan KO () on Unsplash (https://unsplash.com/)