Pastinya setiap orang pernah mengalami gejala-gejala seperti bersin-bersin, hidung berair dan tersumbat, dan bahkan kadang kala disertai gejala demam dan sakit kepala. Sering kali kita menyebutnya sebagai flu, tetapi tak jarang kita mengatakan ini pilek. Meskipun keduanya adalah penyakit di saluran pernapasan, tahukah bahwa flu dan pilek sebenarnya mempunyai perbedaan? Keduanya memang mempunyai gejala yang sangat mirip, sehingga agak sulit untuk dibedakan.

Pilek (Selesma/common cold)

Pilek secara medis dikenal sebagai common cold, yaitu infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus yang sangat bervariasi jenis dan jumlahnya. Sampai saat ini telah teridentifikasi lebih dari 200 jenis virus yang menyebabkan common cold, dari tujuh kelompok virus yang berbeda, antara lain rhinovirus, yang terdiri dari 100 jenis, dan coronavirus. Rhinovirus ditularkan melalui kontak langsung, sedangkan coronavirus tersebar melaui titik air (droplets) di udara.

Karena jenis virus yang sangat bervariasi dan cenderung bermutasi atau berubah strain atau jenisnya, para ahli mengalami kesulitan untuk menciptakan satu vaksin yang dapat melindungi dari semua jenis virus common cold atau pilek.

Pilek atau common cold umumnya disertai gejala lokal saluran napas atas seperti bersin, hidung berair, dan kadang-kadang disertai demam ringan. Anak-anak lebih mudah dan sering terkena pilek, dapat mencapai rata-rata enam kali/tahun, sedangkan orang dewasa umumnya 2-4 kali/tahun.

Biasanya pilek dialami seseorang selama satu minggu dan dalam rentang tiga hari pertama ada periode pilek menular ke orang lain. Jika pilek dialami lebih dari satu minggu, ada kemungkinan terdapat infeksi tumpangan bakteri. Ini pertanda Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter dan mungkin dokter akan memberikan antiobiotik sebagai obat tambahan.

Pilek atau Alergi?

Kadang kala sulit membedakan apakah gejala pilek yang kita alami adalah pilek atau common cold atau gejala rhinitis alergi (allergic rhinitis) atau infeksi sinus. Bila gejala pilek yang dialami hilang dalam waktu 1 minggu, biasanya itu adalah gejala pilek biasa. Tetapi bila gejala yang dialami tidak membaik dalam waktu 1 minggu, terjadi berulang, atau disertai dengan rasa gatal dan merah pada mata, bahkan setelah minum obat pereda gejala pilek, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah ada gejala alergi atau sinusitis.

Flu (Influenza)

Virus influenza dibagi atas 3 tipe dasar; A, B, dan C. Setiap tipe memiliki ciri berbeda, tetapi memiliki sifat dasar yang sama yaitu dapat berubah sifat (bermutasi). Influenza mempunyai gejala yang lebih serius berupa gejala pernapasan dan gejala sistemik, umumnya diawali gejala lokal pernapasan seperti bersin, hidung berair, sakit pada tenggorokan, kemudian diikuti gejala sistemik seperti demam tinggi, sering kali disertai menggigil, nyeri otot hebat, sakit kepala, dan badan terasa lemas. Bila tubuh menang melawan serangan virus influenza, maka gejala mereda dalam 5-7 hari. Bila terjadi komplikasi, penyakit dapat berlanjut menjadi berat seperti bronchitis, bahkan hingga radang paru (pneumonia) akibat virus atau infeksi bakteri tumpangan.

Pencegahan berupa vaksinasi influenza dianjurkan pada kelompok orang-orang yang berisiko tinggi seperti orang tua, balita, pasien penderita penyakit kronis, atau orang dengan daya tahan tubuh yang rendah.

Flu atau Pilek?

Jadi apakah Anda mengalami flu atau pilek? Keduanya dapat dipastikan hampir selalu mempunyai gejala yang serupa yaitu hidung berair/tersumbat, meriang, dan kadang kala tenggorokan sakit. Tetapi demam pada pilek jarang sekali mencapai di atas 38.5°C.

Jika Anda mengalami gejala pilek dan flu, pastikan minum banyak air putih agar tubuh tidak dehidrasi. Hindari minuman seperti kopi, teh, dan soda atau minuman yang mengandung kafein. Konsumsi nutrisi dengan gizi berimbang agar kekebalan tubuh kembali prima dan segera pulih.

Photo by Portuguese Gravity on Unsplash