Anemia, Gangguan Kesehatan Khas Perempuan

Anemia, Gangguan Kesehatan Khas Perempuan

1 menit baca

Anemia sangat umum dialami perempuan karena kadar zat besi yang rendah di dalam tubuh. Kondisi bisa mengganggu aktivitas karena cepat merasa lelah.

Data terakhir WHO menyatakan bahwa 1:5 perempuan mengalami anemia selama usia produktif. Hal ini disebabkan karena perempuan mengalami menstruasi. Perdarahan menstruasi adalah pemicu paling umum kekurangan zat besi yang dialami perempuan. Sedangkan penyebab lainnya adalah; kekurangan nutrisi, dan ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi dari asupan sehari-hari.

Gejala anemia tidak selamanya jelas. Semakin sedikit kadar zat besi dalam tubuh, maka semakin parah gejala yang dialami. Gejala yang paling parah adalah kelelahan, disertai pusing. Ketika mengalami gangguan ini, umumnya aktivitas seorang perempuan menjadi terganggu.

Saat tubuh kekurangan zat besi
Jika kadar zat besi di dalam darah, dampak yang terjadi adalah jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Kondisi ini menyebabkan gangguan jantung, seperti; ritme jatung yang tidak beraturan, pembengkakan otot jantung, nyeri dada. Jika seorang perempuan sedang hamil, dampak yang akan dialami jika kekurangan zat besi adalah kelahiran prematur atau bayi berat badan lahir rendah (BBLR).

Mengatasi anemia
Saran terbaik ketika mengalami gejala lelah dan pusing setiap kali menstruasi, adalah berkonsultasi ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan multivitamin untuk memenuhi kekurangan zat besi.

Tetapi ada beberapa cara praktis untuk mengurangi risiko terjadinya anemia itu, yaitu mengonsumsi makanan mengandung zat besi, seperti; kacang-kacangan, buah yang dikeringkan, sayuran berwarna hijau tua, daging merah, juga susu dan produk olahannya. Perbanyak jenis asupan jenis makanan ini, agar hari-hari selama menstruasi, bebas tanpa gangguan lelah, lemas atau pusing.

Photo by Freepik on Freepik