
Aman Saat Berkendaraan Umum
Virus CoVid-19 masih terus menyebar di sekitar kita, namun aktivitas pun tak bisa dihentikan. Hal penting yang dilakukan adalah memastikan keamanan diri, di mana pun kita berada.
Status kesehatan sehubungan pandemi yang berlangsung masih mencemaskan. Namun tuntutan aktivitas membuat kita tidak bisa selalu tinggal di rumah. Di satu sisi, kita memang perlu menyesuaikan diri dengan kondisi terkini; berdamai dengan lingkungan yang terkontaminasi virus, termasuk saat berkendaraan umum. Jangan cemas, para ahli kesehatan dan lembaga yang berkompeten telah memberi petunjuk detail tentang cara aman berkendaraan umum.
- Bayar sebelum naik kendaraan. Sangat disarankan untuk memilih moda kendaraan yang dibayar tanpa memegang uang, seperti; dengan kartu atau QR code pada smartphone. Menurut ahli penyakit infeksi dari University of Alabama, Birmingham, Prof. David Freedman, MD, cara ini memungkinkan kita menurunkan risiko penularan virus dari manusia lain. Bersihkan kartu atau smartphone yang digunakan untuk membayar dengan tisu basah setelahnya.
- Jaga jarak. Sekalipun sulit menjaga jarak selama berada di bus atau kereta, lakukanlah sebisa mungkin. Lakukan hal yang sama ketika menunggu kendaraan datang. Hindari berhenti di area yang ramai seperti pintu masuk-keluar. Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh media Health Affairs pada bulan Mei 2020, risiko penularan CoVid-19 meningkat sebesar 35 kali lipat di suatu area jika tidak diterapkan prosedur jaga jarak.
- Gunakan pintu belakang. Jika pilihan kendaraan umum Anda adalah bus, sangat disarankan untuk masuk dan keluar melalui pintu belakang, agar Anda tidak berpapasan dengan pengemudi bus. Para pengemudi adalah orang yang berisiko tinggi terpapar virus karena berada di lokasi yang sama sepanjang hari dengan penumpang yang berganti-ganti.
- Kenakan masker. Kenakan masker ketika Anda berada di luar rumah, termasuk saat berada di kendaraan umum. Selain itu hindari memegang mata, hidung, dan mulut. Elizabeth Scott, PhD, seorang profesor Kesehatan Masyarakat dari Simmons University di Boston, menyarankan kacamata atau face shield. Sekalipun demikian menurutnya, masker dan face shield hanyalah alat bantu karena kita tidak bisa menjaga jarak saat di dalam kendaraan umum.
- Tidak berpindah tempat. Kecuali ingin menghindar dari kerumunan atau menjauh dari orang yang tidak mengenakan masker, Prof. David Freedman menyarankan agar Anda tidak berpindah dalam kendaraan umum demi meminimalkan kontak dengan orang lain. Pada prinsipnya, jika Anda masih memiliki opsi transportasi lain, sebaiknya hindari menggunakan kendaraan umum, dan izinkan orang yang tidak memiliki pilihan menggunakannya.
- Gunakan cairan pembersih tangan. Jangan hanya menggunakan cairan pembersih tangan setelah turun dari kendaraan umum. Lakukan juga sesaat setelah naik kendaraan umum. Kita bertanggung jawab untuk tidak menyebarkan virus di dalam kendaraan, bisa saja kita tanpa disadari; telah terkontaminasi virus sebelum naik kendaraan, berstatus OTG atau masih berada di dalam periode inkubasi sehingga belum menunjukkan gejala.
- Tisu disinfektan. Saat ini jasa angkutan umum telah menyemprotkan disinfektan pada semua kendaraannya. Tetapi untuk berjaga-jaga setiap kali akan duduk atau berpegangan di kendaraan umum, bersihkan kursi dan benda yang akan dipegang dengan tisu basah yang mengandung disinfektan. Tisu biasa juga bisa digunakan. Kemas tisu yang telah digunakan dalam kantong tertutup dan segera buang ke tempat sampah setelah turun dari kendaraan.
- Hindari jam sibuk. Jika memungkinkan, atur jadwal Anda sehingga tidak menggunakan kendaraan umum di jam sibuk. Atau lebih baik berjalan ke stasiun dan perhentian bis yang agak jauh daripada harus menunggu di lokasi favorit yang padat. Gunakan aplikasi untuk memantau waktu keberangkatan kendaraan, sehingga Anda bisa memilih waktu yang tepat tanpa harus menunggu terlalu lama.
- Jangan mengobrol. Virus CoVid-19 diketahui menyebar dari satu manusia ke manusia lain melalui droplet pernapasan, termasuk saat seseorang berbicara. Saat ini telah diketahui angka OTG semakin tinggi, sementara droplet yang terlontar saat seseorang berbicara dapat bertahan di udara setidaknya 8 menit. Jadi sebaiknya jangan bercakap-cakap di dalam kendaraan umum.
- Jangan makan. Dalam kondisi pandemi CoVid-19 sangat disarankan agar Anda tidak makan di dalam kendaraan umum. Saat makan kita harus membuka masker, dan sedetik pun melepaskan masker berarti meningkatkan risiko terpapar atau menyebarkan virus CoVid-19. Hal lain yang penting, jangan menenteng botol minum, lebih aman dimasukkan ke dalam tas.
Prinsipnya, pencegahan infeksi adalah tanggung jawab bersama. Kita semua harus saling menjaga agar tetap aman dan melindungi orang lain. Dengan kata lain, jika tidak penting bepergian dengan kendaraan umum, jangan laku
Photo by the blowup on Unsplash
- Topik Lainnya
- Infeksi
- Kendaraan Umum
- Masker