10.000 langkah dalam sehari adalah dosis aktivitas fisik yang ditentukan para ahli kesehatan agar kita mencapai kondisi kesehatan standar. Namun demikian, tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut. Keterbatasan waktu adalah perintang terbesar. Kondisi ini membuat para ahli kebugaran berupaya menemukan cara alternatif agar kondisi kesehatan dapat dicapai sekalipun dalam rutinitas yang padat.

Para peneliti di bidang kebugaran dari Oregon State University, Amerika Serikat menemukan bahwa kecepatan seseorang melangkah memiliki dampak besar. Jadi tak sekadar jumlah langkah. Katakanlah seseorang yang terdata berjalan 10.000 langkah sehari dengan langkah lambat; sangat mungkin memiliki kondisi kesehatan yang tidak terlalu baik, dibandingkan orang  yang melangkah hanya 5.000 - 7.000 langkah sehari, dengan kecepatan langkah yang lebih tinggi. Hal ini bisa dipastikan dengan lingkar pinggang yang lebih kecil, tekanan darah yang lebih rendah, penurunan IMB (Indeks Massa Tubuh) dan kadar kolesterol darah yang terkontrol.

Para peneliti kemudian menemukan bahwa berjalan cepat sebanyak 3.000 langkah dalam sehari, dengan takaran min 100 langkah per menit; total 30 menit setara manfaat kesehatannya dengan 10.000 langkah sehari.

Lebih lanjut diuraikan dalam the journal Medicine & Science in Sports & Exercise edisi awal 2021, bahwa perpaduan latihan berintensitas tinggi dan intensitas sedang akan memberi manfaat kesehatan yang lebih optimal. Berjalan lambat dan mencapai 10.000 langkah sehari yang dipadukan dengan jalan cepat 3.000 langkah dalam 30 menit di hari berikutnya, akan menjadi perpaduan yang serasi.

Anjuran para ahli ini perlu dilakukan untuk memelihara kondisi kesehatan, namun jika waktu Anda sangat terbatas, berolahraga selama 5-15 menit sehari pun tak ada masalah, daripada tidak melakukannya sama sekali.

sumber: www.health.com

Photo by Frank Busch on Unsplash