Alergi di Sekitar Vagina

Alergi di Sekitar Vagina

1 menit baca

Gatal di area vagina bisa juga dipicu alergi. Hal ini perlu ditangani serius agar tidak berulang.

Sebagaimana halnya kulit bagian tubuh lain, kulit di sekitar vagina pun bisa mengalami alergi. Pada umumnya alergi di area kulit ini dipicu paparan unsur kimia. Beberapa benda yang umum bersentuhan dengan kulit di area vagina dan mengandung bahan kimia pemicu alergi, adalah;

  • Tisu yang mengandung pewangi dan pewarna
  • Sabun, cairan pembersih dan cairan mandi yang mengandung pewangi
  • Bedak tabur berpewangi

Kulit yang mengalami reaksi alergi, dalam istilah medis disebut sebagai dermatitis, bertambah parah jika; panas, basah dan tergesek. Jadinya tak heran jika kulit yang alergi di area vagina cenderung semakin gatal karena area kulit tersebut lembap, bergesekan dan cenderung lebih tinggi suhunya karena memiliki banyak lipatan kulit.

Kondisi khas area kulit vagina ini cenderung menyebabkan dermatitis lebih lama sembuh, rata-rata membutuhkan 3 - 6 bulan. Kulit biasanya terlihat kemerahan dan membengkak. Jangan dibiarkan berlarut-larut, segeralah pergi ke dokter kulit untuk mengatasinya. Setelah mendapatkan obat dari dokter, pastikan telaten mengobati dan menjaga kebersihan di area kulit tersebut.

Langkah pendukung yang disarankan agar pengobatan berlangsung efektif adalah;

  • Tidak menggunakan sabun, baik saat mandi ataupun berendam. Bahkan hindari penggunaan wewangian dari minyak atsiri
  • Gunakan sabun khusus dari dokter yang 100% tidak mengandung detergen dan wewangian. Air bersih sudah cukup baik untuk membersihkan area tersebut.
  • Hindari menggaruk
  • Gunakan tisu yang tidak mengandung pewangi dan pewarna
  • Kenakan celana dalam berbahan 100% katun dan tidak ketat
  • Jangan gunakan bedak tabur
  • Hindari penggunaan cairan pembersih, karena akan memperburuk dermatitis

Jadi, rasa gatal di area vagina belum tentu disebabkan oleh infeksi. Pastikan lebih dulu jika rasa gatal tidak disertai perubahan cairan vagina dengan aroma yang menusuk, maka ini gejala dermatitis. Pengobatannya tidak dilakukan oleh dokter Obgyn, melainkan oleh dokter ahli kulit.

Photo by Freepik Diller on Freepik