Pernahkah Anda mengalami rasa tak nyaman setelah bangun dari tidur siang? Tidak segar dan merasa pusing sepanjang sore hingga malam. Kondisi ini sebenarnya terjadi karena Anda terbangun saat akan memasuki fase tidur nyenyak, ketika gelombang otak melambat.

Terbangun pada fase tidur nyenyak cenderung menciptakan kekacauan; kehilangan fokus, menjadi tidak sigap, dan berasa lemas. Tentu saja hal ini tidak menetap, tapi cukup untuk membuat seseorang merasa tidak nyaman dan gusar. Agar terhindar dari kondisi ini, kita perlu mengatur periode tidur siang, sehingga mendapatkan manfaat optimal, bangun dengan tubuh segar.

Tidur tidak lebih dari 20 menit

• Periode tidur ini membuat Anda belum mencapai fase tidur nyenyak dengan gelombang otak yang melambat
• Terbangun lebih segar
• Mendapatkan energi yang bisa mendukung aktivitas hingga beberapa saat sebelum istirahat malam hari

Tidur selama 90 menit

• Periode tidur sepanjang satu setengah jam memberi kesempatan Anda melalui fase tidur yang lengkap, yaitu: tidur awal, tidur nyenyak, dan fase REM (Rapid Eye Movement) dan kemudian kembali ke fase tidur akhir (yang setara dengan fase tidur awal)
• Anda akan merasa segar, berenergi, dan lebih fokus setelah melewati periode tidur 90 menit ini.

Tentunya tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan istirahat siang selama 90 menit jika beraktivitas normal. Namun dalam kondisi penyesuaian aktivitas di tengah wabah yang sedang melanda ini, atau jika waktu kerja kita terbagi atas beberapa shift, tidur 90 menit tentulah bisa diatur karena sangat bermanfaat.

Namun ingat, sebaiknya kita tetap mengusahakan tidur malam yang berkualitas, karena pada saat malam seluruh sel tubuh memperbaiki diri. Pastikan saja kebiasaan tidur siang tidak menyebabkan gangguan pada pola tidur malam kita.

Photo by Zhang Kaiyv on Unsplash