A – Z Tentang Zinc

A – Z Tentang Zinc

2 menit baca

Zinc atau Seng adalah mineral penting yang tidak dibuat oleh tubuh manusia. Mineral membantu pertumbuhan, sintesis DNA, fungsi kekebalan tubuh dan berbagai hal penting lain.

Tubuh manusia tidak secara alami memproduksi zinc, mineral ini harus dipenuhi melalui makanan atau suplemen. Zinc dibutuhkan tubuh untuk berbagai proses penting, yaitu:
o Pembentukan gen
o Reaksi enzimatik
o Fungsi kekebalan tubuh
o Sintesis protein
o Sintesis DNA
o Penyembuhan luka
o Tumbuh kembang

Unsur mineral ini dapat ditemukan dengan mudah dalam bahan makanan hewani dan nabati. Bahkan kini, bahan makanan seperti terigu dan makanan olahan seperti sereal diperkaya dengan zinc. Bahan makanan alami yang banyak mengandung zinc adalah:

  1. Kerang dan makanan laut bercangkang
  2. Ikan
  3. Daging merah
  4. Unggas
  5. Kacang-kacangan
  6. Biji-bijian
  7. Susu dan produk olahan susu
  8. Telur
  9. Jamur, dan sayuran tertentu, yaitu: Kangkung, Kacang polong, Asparagus, dan Bit

Penelitian telah membuktikan bahwa zinc memiliki manfaat kesehatan yang sangat luas.

  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zinc merangsang sel-sel kekebalan dan mengurangi stres oksidatif. Beberapa penelitian yang telah dilansir secara terbuka menyatakan bahwa konsumsi 80-92mg zinc per hari dapat mempercepat penyembuhan flu hingga 33%. Suplemen zinc bahkan dipastikan menurunkan risiko infeksi dan meningkatkan respons kekebalan pada manula
  2. Mempercepat penyembuhan luka. Zinc biasa digunakan di rumah sakit sebagai pengobatan untuk luka bakar, luka bernanah, dan cedera kulit lain. Hal ini disebabkan karena zinc adalah faktor penting sintesis kolagen, fungsi kekebalan dan respons inflamasi, yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka.
  3. Mengurangi risiko gangguan degeneratif. Zinc secara signifikan mengurangi risiko penyakit terkait usia, seperti pneumonia, infeksi. Zinc dapat meredakan stres oksidatif dan meningkatkan respons kekebalan dengan meningkatkan aktivitas sel T dan sel pembunuh alami yang membantu melindungi tubuh dari infeksi. Manula yang mendapatkan suplemen zinc diketahui merespons vaksinasi influenza dengan sangat baik, sehingga risiko pneumonia menurun. Sebuah penelitian memastikan bahwa konsumsi 45mg zinc per hari dapat menurunkan tingkat infeksi pada manula hingga 66%. Selain itu, dalam sebuah penelitian dengan responden sebanyak 4.200 orang, 80mg zinc yang dikonsumsi bersama vitamin E, vitamin C dan beta-karoten dapat menekan risiko gangguan penglihatan tingkat lanjut.
  4. Mengatasi jerawat. Jerawat adalah gangguan kulit yang sangat umum yang diperkirakan mempengaruhi hingga 9,4% dari populasi global. Jerawat terbentuk akibat penyumbatan kelenjar penghasil minyak, dan peradangan bakteri. Studi menunjukkan bahwa perawatan zinc dalam bentuk krim dan pil dapat secara efektif mengobati jerawat dengan menekan peradangan, menghambat pertumbuhan bakteri dan mengatur produksi minyak di kulit. Diketahui bahwa seseorang yang berjerawat cenderung memiliki kadar zinc yang lebih rendah.
  5. Mengurangi peradangan tubuh. Tidak hanya menekan peradangan di permukaan kulit. Zinc yang menekan stres oksidatif, dapat mengurangi kadar protein inflamasi tertentu dalam tubuh. Stres oksidatif menyebabkan peradangan kronis, faktor yang berkontribusi dalam beragam penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan mental. Dalam sebuah penelitian terhadap 40 responden manula, diketahui bahwa konsumsi 45mg zinc per hari akan menurunkan faktor penanda inflamasi.

Agar tidak kekurangan atau sebaliknya kelebihan zinc, pastikan kita mengonsumsi zinc sesuai rekomendasi asupan harian:
o 11mg per hari untuk lelaki dewasa
o 8mg per hari untuk perempuan dewasa
o 11mg per hari untuk ibu hamil
o 12mg per hari untuk ibu menyusui

Kecuali ada kondisi medis tertentu yang menghambat penyerapan, kita dengan mudah bisa memenuhi rekomendasi asupan zinc hanya dengan menu harian.

Kondisi defisiensi zinc tidak mudah terdeteksi, bahkan dengan pemeriksaan laboratorium sekalipun. Namun kekebalan tubuh yang buruk, mudah terserang infeksi ringan seperti flu, adalah gejala yang perlu dicurigai.

Photo by amirali mirhashemian on Unsplash