
8 Tips Membuat Anak-anak Bijak Menggunakan Gadget
Gadget bukanlah mainan anak-anak, melainkan alat komunikasi dengan akses luas. Jika mereka salah menggunakannya maka akan berdampak pada kesehatan mental.
Ratusan anak rawat jalan ke RSJ karena kecanduan gadget atau gawai di Jawa Barat. Pandemi COVID-19 membuat anak-anak menggunakan gadget lebih dini dan intens karena harus sekolah jarak jauh secara daring. Anak-anak pun menjadi semakin “akrab” dan “melekat” dengan gawai.
Sekarang, tantangannya adalah bagaimana Anda memastikan mereka menggunakan gadget dengan bijak? Berikut strategi yang dilansir dari Huffpost, mungkin dapat membantu Anda.
1. Ciptakan Aturan
Anda harus mengajari anak-anak menggunakan gadget dengan penuh tanggung jawab. Jadi, aturan pertama adalah menjelaskan fakta bahwa gadget tidak sama seperti mainan kreasi seperti LEGO dan Play-Doh. Selanjutnya, Anda membuat peraturan tegas dalam menggunakan gagdet dan anak-anak harus mengikuti peraturan ini.
2. Tetapkan Batasan Penggunaan
Anda harus membuat pedoman penggunaan yang masuk akal bagi usia anak-anak. Pertimbangkan hal-hal spesifik yang tepat, contoh:
- Siapa yang boleh ditelepon oleh anak Anda?
- Berapa lama durasi video call?
- Berapa lama screen time dalam sehari?
- Apa aplikasi yang boleh digunakan?
- Jam berapa gagdet harus dimatikan setiap malam?
- Apa konsekuensi jika anak melanggar batasan?
3. Ajari Netiquette
Orang tua harus mengomunikasikan etika menggunakan media sosial. Anda bisa menjelaskan risiko jika menulis komentar buruk, menyebarkan gosip, menayangkan foto memalukan, dan perilaku negatif lainnya. Ajari anak-anak untuk memperlakukan orang lain dengan baik di media sosial selayaknya mereka ingin diperlakukan oleh orang lain. Serta, semua yang dilakukan di internet bersifat permanen alias tidak dapat ditarik kembali. Maka minta anak berpikir dua kali sebelum mereka menuliskan pesan, terutama ketika mereka sedang emosi.
4. Jelaskan Perbedaan Dunia Maya dan Nyata
Ingatkan anak bahwa persahabatan sejati tidak diukur dengan jumlah teman di media sosial, jumlah chat, jumlah respon Like dan Comment, atau bahkan jumlah video call. Sekarang, popularitas semu di dunia maya seringkali membuat kesehatan mental anak-anak terganggu.
5. Ingatkan untuk “Hadir” di Dunia Nyata
Anda pasti pernah berada dalam suasana kumpul bersama dan anak duduk hening, mereka sibuk dengan gadget. Anda harus mengingatkan mereka untuk belajar berkomunikasi dengan orang-orang nyata dan menyingkirkan gadget mereka. Ini berarti Anda mengajari anak untuk menghormati kehadiran orang di sekeliling mereka.
6. Menjaga Privasi
Anda harus mengajari anak cara melindungi diri dengan mengatur fitur privasi dan blokir di jejaring sosial. Bicaralah secara jelas dan jujur tentang bahaya predator online. Tekankan bahwa diperlukan keseriusan untuk menghindari hal buruk.
7. Hak Pengawasan Orang Tua
Anda berhak memantau isi gadget anak setiap hari, mencakup riwayat searching dan halaman media sosial. Percayalah, situs media sosial bukanlah tempat yang “aman” untuk anak. Supaya adil bagi anak, informasikan peraturan pengawasan ini saat Anda memberikan gadget. Penting untuk menginformasikan tujuan Anda, agar anak menggunakan media sosial secara aman dan etis.
8. Update dengan Akronim
Tren akronim selalu baru. Terlebih lagi, anak-anak sering menggunakan akronim dalam mengomunikasikankode tertentu. Semakin cepat Anda mengetahui arti akronim yang sering digunakan anak-anak maka semakin mampu Anda memantau mereka.
Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Photo by Robo Wunderkind on Unsplash
- Topik Lainnya
- Anak
- Smartphone
- Orangtua