
8 Kondisi yang Sebabkan Menstruasi Tiba-tiba Memendek
• 2 menit baca
Jika selama ini menstruasi Anda berlangsung 7 hari, kemudian tiba-tiba 2 hari saja telah selesai, dan berulang lagi. Hati-hati ini adalah tanda ketidakseimbangan hormon reproduksi yang harus ditangani.
Biasanya mengalami menstruasi tidak kurang dari 7 hari, kemudian tiba-tiba memendek berlangsung hanya 2 hari, dan berulang pada siklus berikutnya? Waspadai kondisi ini tak sekadar ketidakseimbangan kadar hormon, menurut para ahli, ada beberapa situasi yang justru mengindikasikangangguan kesehatan reproduksi.
- Mengonsumsi pil kontrasepsi. Jika siklus menstruasi tiba-tiba berubah menjadi lebih pendek, atau aliran menstruasi sangat sedikit, dan Anda menggunakan pil kontrasepsi; maka inilah pemicunya. Hal ini juga dapat dialami perempuan yang menggunakan jenis kontrasepsi dalam rahim yang mengandung hormon. Jika kondisi ini mencemaskan Anda, segeralah berkonsultasi dengan Obgyn yang meresepkan atau memasang kontrasepsi, sehingga Anda mendapatkan penjelasan atau bahkan mengganti metode kontrasepsi yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Mengosumsi Obat-obatan. Selain pil kontrasepsi, jenis obat-obatan tertentu yang dikonsumsi untuk mengatasi gangguan kesehatan bisa mempengaruhi masa menstruasi, karena bahan kimia di dalamnya. Jenis obat antiradang non-steroid seperti ibuprofen, antidepresan, obat tiroid, dan steroid dapat mempersingkat menstruasi. Jika Anda sedang dalam fase pemulihan kesehatan dan mengalami hal ini, sebaiknya segera menghubungi dokter agar obat-obatan yang diberikan direview.
- Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS). Kondisi ini dapat dialami seorang perempuan karena tubuhnya memroduksi lebih banyak hormon pria, sehingga menyebabkan tubuh tidak berovulasi, dan berarti tertundanya menstruasi atau mengalami menstruasi dengan masa yang sangat pendek.
- Kegagalan Prematur Ovarium. Kondisi ini dapat dialami perempuan yang telah kehilangan fungsi ovarium normal sebelum berusia 40 tahun, Jika ovarium tidak bekerja dengan benar, mereka tidak akan menghasilkan estrogen dalam jumlah yang tepat atau melepaskan sel telur matang. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, atau berlangsung teratur dengan masa yang sangat singkat.
- Bekas luka di rahim. Kondisi ini dikenal sebagai Asherman Syndrome, terkategori langka, dan dapat dialami seorang perempuan yang pernah menjalani prosedur pelebaran rahim atau kuretase; proses yang dilakukan untuk membersihkan rahim setelah keguguran. Bagian bekas luka pada dinding rahim itu tidak lagi bisa menebal, sehingga hanya sebagian yang ditumbuhi selaput dinding pada masa subur, akibatnya ketika diluruhkan saat menstruasi, hanya ada sedikit perdarahan, yang berarti menstruasi akan berlangsung pendek. Kondisi ini perlu dipastikan melalui pemeriksaan medis yang intens.
- Sedang menyusui. Waktu menstruasi yang berlangsung pendek adalah kondisi yang wajar dialami saat seorang perempuan sedang menyusui. Hal penting untuk diketahui, proses tubuh memroduksi ASI dapat menunda terjadinya ovulasi, bahkan hingga 18 bulan jika seorang perempuan memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Tetapi, siklus dan lama menstruasi akan segera kembali normal seiring berkurang hingga terhentinya produksi ASI.
- Gangguan tiroid. Sebagian hormon reproduksi dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Karenanya jika kelenjar ini terganggu, maka siklus menstruasi pun akan mengalami gangguan. Gangguan kelenjar tiroid ini dapat berupa aktivitas yang rendah atau sebaliknya sangat tinggi memroduksi hormon. Jika siklus menstruasi Anda tiba-tiba memendek disertai gejala, antara lain; gangguan napsu makan, pertambahan atau berkurangnya berat badan secara ekstrem, perubahan suhu tubuh yang ekstrem, kerontokan rambut, rasa cemas berlebih, dan debar jantung cepat; sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Gangguan tiroid pada perempuan berusia produktif berpotensi mengganggu kesuburan, sehingga penting untuk segera ditangani.
- Memasuki fase Perimenopause. Seiring pertambahan usia, menstruasi seorang perempuan cenderung menjadi lebih pendek. Hal ini terjdi pada fase perimenopause, yaitu periode terjadinya peralihan komposisi hormon dan dialami perempuan pada usia 40-an, bahkan ada yang mengalaminya sejak usia 35. Kondisi ini relatif normal dialami. Agar Anda merasa nyaman, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter Obgyn jika mulai mengalami hal ini.
Photo By S O C I A L . C U T On Unsplash
- Topik Lainnya
- Siklus Menstruasi Pendek
- Siklus Menstruasi
- Kesehatan Reproduksi