- Depan >
- Sapa Hidup >
- Investasi >
- 7 Tips Keuangan Hadapi Resesi Ekonomi

7 Tips Keuangan Hadapi Resesi Ekonomi
Resesi ekonomi Indonesia ada di depan mata, apa yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan diri?
Hampir pasti, Indonesia akan jatuh ke jurang resesi ekonomi karena dampak pandemi COVID-19 yang dimulai dari bulan Maret 2020. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meramalkan perekonomian Indonesia pada kuartal III, dari Juli ke September, akan mengalami kontraksi (penurunan ekonomi) berkisar minus 2,9% hingga minus 1%. Ini berarti perekonomian turun pada dua kuartal berturut-turut setelah kuartal II terkontraksi 5,32%.
Menurut FORBES, resesi ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) riil dua kuartal berturut-turut, meningkatnya pengangguran, penurunan penjualan ritel, ukuran pendapatan menurun, dan manufaktur berkontraksi untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan menurut National Association for Business Economics, jika penurunan signifikan aktivitas ekonomi berlangsung selama lebih dari beberapa bulan maka dapat dianggap resesi.
Mau tidak mau, resesi ekonomi Indonesia akan hadir di kuartal IV tahun 2020. Jangan panik, siapkan diri Anda menghadapi resesi ekonomi dengan tujuh tips keuangan berikut ini!
1. Lunasi utang bunga tinggi
Hal pertama kali yang direkomendasikan adalah melihat arus kas bulanan Anda, Kaleb Paddoc, CFP di Ten Talents Financial Planning. Lakukan pembayaran utang secepat mungkin demi mempersiapkan fleksibilitas arus kas yang optimal jika situasi keuangan pribadi Anda mulai terlihat goyah. Jika Anda tidak dapat melunasi semua utang maka bayarlah sebesar yang Anda bisa.
2. Persiapkan dana darurat
Sisihkan penghasilan Anda secara konsisten ke pos dana darurat. Pada kondisi normal, dana darurat biasanya berkisar 4-12 bulan pengeluaran inti. Semakin banyak tanggungan atau semakin tidak ‘aman’ pekerjaan Anda maka semakin besar dana yang dibutuhkan. Jika rencana vaksin COVID-19 dirilis hingga pertengahan tahun 2021 maka dana darurat yang ideal Anda siapkan adalah 24 bulan pengeluaran wajib. Jika jumlah ini terlalu besar dan membebani, mulailah dari yang kecil.
3. Kreatif mencari peluang penghasilan lain
Temukan bakat lain Anda, selain pekerjaan rutin di kantor, untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Cara termudahnya adalah dengan mengasah keahlian dari hobi, contoh: memasak, menjahit, menulis, dll. Anda bisa membuat bisnis online atau offline dan mempromosikannya mulai dari teman atau tetangga.
4. Belanjakan uang secara cermat
Pikirkan baik-baik pengeluaran Anda agar tidak boros. Anda bisa kesampingkan dulu semua kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak, lalu pindahkan ke pos dana darurat. Mulai dengan berhenti membeli barang yang tidak dibutuhkan, menjual barang yang menganggur, batalkan layanan langganan yang berlebihan, menganggarkan pernikahan secukupnya, memanfaatkan belanja dengan promo e-commerce, dan lain-lain. Semakin banyak yang bisa Anda hemat akan membantu kondisi keuangan Anda.
5. Tingkatkan intelektualitas Anda
Jaga karier dengan meningkatkan kualitas keterampilan dan kualifikasi Anda. Jika Anda terdampak menganggur maka manfaatkan program Kartu Prakerja dari pemerintah untuk membiayai kursus online yang bisa membantu Anda mendapatkan sertifikasi untuk membantu Anda tetap bergerak maju.
6. Jika mampu, belanja produk jualan teman
Hampir semua orang menghadapi situasi sulit ini, yaitu resesi ekonomi. Anda bisa saling mendukung jejaring sosial dengan membeli produk jualan teman, seperti makanan frozen, kudapan, dll. Ini bukan berarti menambah pengeluaran Anda, melainkan substitusi belanja di supermarket atau mall.
7. Berinvestasi secara aman untuk jangka panjang
Setelah pos dana darurat aman maka Anda baru bisa mencari peluang melakukan investasi. Anda bisa memilih instrumen investasi yang minim risiko, seperti deposito, SUKUK dan ORI dari pemerintah, dll. Ingat kembali prinsip uang tunai adalah raja pada era resesi karena masa depan keuangan yang tidak bisa diprediksi secara pasti.
Perlu diingat, resesi ekonomi hanyalah sementara dan tidak akan terjadi selamanya. Bangsa Indonesia pernah melaluinya pada tahun 1998-1999. Sekarang, fokuslah pada hal-hal yang dapat membuat keuangan Anda tetap sehat dan terkendali. Selamat berkarya!
Photo by Fabian Blank on Unsplash
- Topik Lainnya
- Resesi Ekonomi
- Tips Keuangan
- Finansial
- Indonesia