
7 Kesalahan di Pagi Hari yang Merusak Produktivitas Seharian
Beberapa kebiasaan kecil, mungkin Anda tidak sadari, telah membuat energi habis dan hari tidak produktif. Ini adalah kesalahan yang lolos dari evaluasi!
Sejak pandemi COVID-19 dimulai, terjadi perubahan rutinitas karena Anda harus mengikuti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Sedikit banyak, ini berdampak pada produktivitas Anda sehari-hari. Berikut adalah tujuh kesalahan umum di pagi hari yang dapat menghambat produktivitas, berdasarkan Huffpost.
1. Maksa bangun pagi
Begitu banyak artikel membahas hubungan antara bangun pagi dan kesuksesan. Padahal, setiap orang mempunyai jam biologis yang berbeda. Hal terpenting adalah seberapa aktif Anda beraktivitas setelah banguntidur.
2. Memulai hari dalam “mode reaktif”
Banyak orang segera memeriksa ponsel setelah bangun tidur. Anda terbiasa membuka media sosial dan membaca berita terkini. Tanpa disadari, Anda menghabiskan waktu dengan hanyut dari satu topik ke topik yang lain. Ini adalah "mode reaktif," Salah satu pengrusak produktivitas terbesar. Sebaiknya, awali pagi yang lebih proaktif dengan memeriksa kalender, membuat to-do-list harian, dan merencanakan prioritas pekerjaan.
3. Outfit asal-asalan
Menggunakan outfit yang layak saat bekerja dapat membantu produktivitas karena memengaruhi kinerja otak. Tingkat perhatian Anda akan berubah karena otak memberikan sinyal bahwa ada perbedaan kondisi dari tidak aktif menjadi aktif.
4. Tidak sarapan dan dehidrasi
Sarapan memberikan energi untuk fokus pada apa pun yang Anda lakukan. Tetapi, protein dan karbohidratharus seimbang agar tidak sugar rush. Pilihlah menu yang sederhana, semisal sehelai roti, selai manis, dan segelas air putih. Otak Anda sangat dipengaruhi oleh hidrasi. Penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi ringan, sekecil penurunan 1%, dapat mengganggu suasana hati, memori, konsentrasi, dan produktivitas.
5. Terlalu banyak multitasking
Multitasking mengurangi produktivitas hingga 40% dan dapat memiliki efek negatif jangka panjang pada otak. Anda sebaiknya “monotasking” atau fokus pada satu hal dalam jangka waktu tertentu. Latihlah dengan membuat jeda di antara to-do-list dan check-list tugas Anda.
6. Tidak mempunyai rencana dari malam sebelumnya
Sebelum menutup hari, sebaiknya Anda membuat to-do-list untuk keesokan harinya. Kemudian, Anda bisa mengetahui apa yang paling sulit dan menyita waktu, serta apa yang bisa dilakukan untuk membuat hari esok menjadi lebih produktif.
Bagian terpenting untuk menghadapi rencana hari esok adalah tidur yang berkualitas. Sebuah studi tahun 2016 menegaskan bahwa kurangnya kualitas tidur malam hari dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus dalam melakukan tugas dan menurunkan produktivitas.
7. Tidak ada “masa tenang”
Anda memaksakan melakukan segala hal dalam satu waktu, dimana ini akan menimbulkan kekacauan yang berlanjut sepanjang hari. Anda harus menyadari bahwa diperlukan “masa tenang” secara pribadi di pagi hari. Anda bisa bermeditasi selama lima menit, berdoa, menikmati secangkir kopi, atau berbicara tentang hewan peliharaan Anda.
Photo by Danielle MacInnes on Unsplash
- Topik Lainnya
- Produktivitas
- Dirumahaja
- Fokus