5 Cara Mendukung Anak Pemalu

5 Cara Mendukung Anak Pemalu

2 menit baca

Mari kita berhenti memperlakukan rasa malu sebagai hal yang buruk. Ini adalah salah satu kepribadian anak yang harus disikap secara tepat.

Sebagai orang tua, punya keinginan mempersiapkan anak-anak pemalu untuk bisa bergaul dengan baik di dunia yang cenderung lebih menerima keterbukaan. Jadi, apa yang harus dilakukan orang tua untuk membantu anak-anak pemalu tumbuh dengan baik?

1. Berhenti melihat rasa malu sebagai kelemahan

Pertama, hal yang normal bila anak Anda terlihat pemalu dalam situasi baru. Ini sesuai dengan perkembangan anak kecil untuk merasa malu dalam lingkungan baru. Jika anak Anda seorang pemalu, tetapi bisa berteman dengan satu atau dua orang, maka Anda tidak perlu khawatir. Bahkan, rasa malu bisa bermanfaat. Rasa malu adaptif dapat membantu orang berpikir sebelum bertindak, artinya bersifat protektif. Ini dapat membuat anak terlihat lebih tenang dan terpercaya.

2. Hindari memberi label pada anak dan ajak orang lain untuk tidak melakukannya

Orang tua sebaiknya tidak melabeli seorang anak dengan kata “pemalu”. Pelabelan bisa membuat anak merasa dibatasi dan mendorongnya untuk menjadi seperti label tersebut. Solusinya, Anda bisa menjelaskan kepada orang lain bahwa sang anak sedang membutuhkan waktu lebih lama untuk terbuka dengan orang baru.

3. Beri anak kesempatan berlatih sosialisasi

Penting bagi orang tua untuk tidak memaksakan anak pemalu masuk ke situasi sosial yang membuat mereka merasa sangat tidak nyaman. Tetapi, penting juga untuk memberi banyak kesempatan untuk anak mencoba hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru. Ketahuilah, anak Anda mungkin membutuhkan waktu untuk “pemanasan” dan tetap menempel pada Anda. Setelah mereka mulai berani bermain dan menjelajah, maka saatnya Anda mundur perlahan.

4. Berkomunikasi tentang perasaan mereka

Penting untuk memberi kesempatan untuk anak berbicara tentang perasaan mereka saat menjelajahi situasi baru. Anda dapat bertanya, “Apa yang kamu pikirkan hari ini? Apakah kamu suka mengikuti les renang?” Ini akan membantu Anda memahami perasaan mereka, tanpa Anda memberi label apa pun. Komunikasi ini sangat penting karena Anda melatih anak untuk mampu mengomunikasikan perasaan mereka dan mengidentifikasikan permasalahan yang mereka hadapi.

5. Konsultasi ke profesional

Jika setelah upaya-upaya yang Anda lakukan, anak tetap mempunyai rasa malu yang ekstrem, tidak ceria, tidak bahagia, atau tidak membaik secara keseluruhan, ada baiknya berkonsultasi dengan psikolog. Anda perlu ingat, penerimaan yang utuh adalah kunci. Anda harus menjelaskan kepada anak bahwa Anda menyukai mereka apa adanya, dan tidak ada yang salah dengan kepribadian seorang anak yang pendiam.

Photo by Sai De Silva on Unsplash